Aku Gila
Posted byTak tau siapa yang mengarahkan diriku, bagaikan tak ada angin dan tak ada hujan, spontan keinginan diriku untuk menuju suatu tempat tepatnya di Jalan Simpang Sulfat yang memang aku sama sekali belum tahu dimana keberadaannya dan asing sekali, walau terik matahari siang tadi menyengat pori-pori kulit rasa itu bak seperti halnya bumbu masakan yang ikut mewarnai rasa perjalananku di pagi menjelang siang. Aku sendiripun juga tak habis pikir kenapa juga aku ingin pergi ke tempat itu, memang sambil menyelam minum air tapi menyelamnya tadi yang seakan masih tanda tanya?????? Inikah memang yang disebut cinta??? Hem... kurasa tak semudah itu aku menyimpulkan, karena masih ada proses-proses yang masih panjang. Tujuanku pergi ke tempat itu memang hanya ingin tahu alamat seseorang yang ada dalam suatu gambar yang tak ku kenal. Mungkin orang mengatakan AKU GILA tapi itu nyata keinginan yang memang sangat kuat mendorongku ketempat itu, entah bukan otak yang mengntarkanku kesana tapi hatilah yang seolah mengantarkanku kesana. Lumayan susah mencari alamat yang tak jelas itu mulai dari perjalanan yang menyesatkan gara-gara GPSku mati, sampai mencari bentuk rumah yang sama dengan foto yang tak ku kenal. Sempat juga tadi modar mandir di perumahan bingung mencari no 47 huh.... sulitnya bukan main aku teliti betul tapi adanya terakhir no 34 huh..... sampailah pada keputusan putus asaku, akhirnya aku putuskan kembali pulang, ku kira mungkin belum saatnya menemukan rumah itu dan kapan-kapan berniat kembali kesini lagi, dengan keyakinan kembali pulang tanpa GPS sebagai pemandu perjalanan setiaku aku pun mematikan GPS di Hpku tapi apa yang terjadi??? Akhirnya aku tersesat yang kedua kalinya dalam perjalanan misterius ini, harapan besar masih ada dalam hatiku untuk menemukannya .. entah teka-teki apa yang diberikan Sang pencipta kepadaku hari ini, tapi harapan itu terwujud ketika aku tersesat yang kedua kalinya dalam perjalanna pulang, posisi rumah itu ada di sebelah arah kiri waktu aku pulang. Sungguh kebanggaan tersendiri bagiku walau hanya bentuk rumah tanpa penghuni itulah proses awal dari sebuah bisikan hati